WAISAI, RAJA AMPAT – Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat kembali menyelenggarakan kegiatan pelatihan, dimana kali ini sebanyak 30 orang perwakilan pelaku usaha wisata Raja Ampat dilibatkan dalam Pelatihan Digital Marketing yang diselenggarakan di Kantor Geopark Information Center (GIC), Senin (25/09/2023)
Kepala Dinas Pariwisata diwakili oleh Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata, Klasina Rumbekwan dalam sambutannya menyampaikan bahwa kemajuan teknologi tidak dapat dihindari, seluruh lini kehidupan masyarakat masa kini tidak dapat dipisahkan dari perangkat elektronik berbagai jenis yang mendukung kehidupan sehari-hari. Salah satunya berimbas pada sektor pemasaran, dalam hal ini sektor pariwisata. Wisatawan kini mengakses informasi pariwisata melalui berbagai perangkat media massa, sehingga informasi yang mengandung konten daya tarik wisata merupakan kebutuhan pariwisata Raja Ampat pada masa kini.
Foto bersama para peserta kegiatan Pelatihan Digital Marketing Bagi Usaha Wisata Masyarakat oleh Dispar Raja Ampat.
Kepala Dinas Pariwisata diwakili oleh Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata, Klasina Rumbekwan dalam sambutannya menyampaikan bahwa kemajuan teknologi tidak dapat dihindari, seluruh lini kehidupan masyarakat masa kini tidak dapat dipisahkan dari perangkat elektronik berbagai jenis yang mendukung kehidupan sehari-hari. Salah satunya berimbas pada sektor pemasaran, dalam hal ini sektor pariwisata. Wisatawan kini mengakses informasi pariwisata melalui berbagai perangkat media massa, sehingga informasi yang mengandung konten daya tarik wisata merupakan kebutuhan pariwisata Raja Ampat pada masa kini.
“Sehingga dibutuhkan pengetahuan yang cukup serta skill yang diperlukan dalam hal digital marketing bagi rekan-rekan pegiat wisata Raja Ampat. Olehnya Dinas Pariwisata melaksanakan pelatihan ini untuk beberapa hari kedepan, dan semoga diikuti dengan baik,” pesan Klasina Rumbekwan.
Peserta pelatihan yang terdiri atas perwakilan Homestay, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Kelompok Tani Hutan (KTH) diundang untuk mengikuti pelatihan yang diadakan kurang lebih selama tiga hari, dengan materi kelas dan praktek lapangan di spot wisata Pengamatan Burung Warkesi dan Desa Wisata Saporkren. (SM14)
EN 
ID_ID