Waisai, Raja Ampat – Sebagai rangkaian dalam pembahasan lintas sektor dan lintas kewenangan seluruh lapisan stakeholder di Kabupaten Raja Ampat, Pemerintah Daerah dan Yayasan Konservasi Indonesia (KI) melalui inisiasi bersama menyelenggarakan Konsultasi Multipihak Kajian Rencana Spasial & Sosialisasi Sistem Infornasi Pariwisata (SIPARI) Raja Ampat yang dilaksanakan di Aula Wayag, Kantor Bupati Raja Ampat, Kamis (31/08/2023)
Hadir memberikan sambutan dan arahan sekaligus membuka kegiatan, Wakil Bupati Raja Ampat, Orideko I. Burdam menyampaikan lima poin yang ia harapkan dibahas dalam kajian bersama ini. Yang pertama terkait keseimbangan antara ekologi dan pariwisata, dimana perlu menjaga kelestarian alam, baik laut dan kawasan terestrial. Kedua, peningkatan partisipasi masyarakat lokal harus menjadi fokus utama, karena sekaligus melestarikan budaya dan warisan leluhur.
Sosialisasi SIPARI di gedung Aula Wayag - Kantor Bupati Raja Ampat (31 Agustus 2023)
Ketiga, membahas rencana tata ruang yang terencana baik dengan melibatkan semua pihak, dimana harus mencakup seluruh area, termasuk objek wisata dan fasilitas pendukungnya. Keempat, perlu adanya sistem pengelolaan yang mencakup kepentingan seluruh pihak, dan poin yang kelima adalah kemitraan dan regulasi, dimana perlu duduk bersama dan berkolaborasi lintas sektor dengan asas berkelanjutan.
“Komitmen bersama menjaga dan mengembangkan Raja Ampat sebagai destinasi wisata berkelanjutan. Khususnya pasca Pandemi Covid19, seluruh pihak yang memiliki kepentingan harus memiliki konsep berkelanjutan dengan memaksimalkan manfaat jangka panjang. Karena keindahan alam dan kekayaan hayati laut ini datang dengan tanggung jawab yang besar,” pesan Wakil Bupati.
Turut hadir dalam konsultasi multipihak ini adalah BLUD UPTD Pengelolaan Kawasan Konservasi di Perairan Kepulauan Raja Ampat, BKKPN Kupang Satker Raja Ampat, BBKSDA Provinsi Papua Barat, HPI Cabang Kabupaten Raja Ampat, akademisi dari UNIPA, Pemandu Geowisata Kabupaten Raja Ampat, perwakilan Yayasan MER, perwakilan Yayasan Orang Laut Papua, perwakilan Yayasan Mentansan. Juga turut hadir adalah para pimpinan OPD teknis terkait. (SM14)